Mass Marketing

Mass marketing bisa disebut dengan pasar massal yang mana pelanggan ada di pasar dengan sejumlah kebutuhan yang umum. keinginan dan kebutuhan homogen konsumen dapat dimanfaatkan oleh perusahaan guna menjualkan produknya lewat strategi marketing.

Akan tetapi pemasaran massal kian menurun karena adanya terdiferensiasi hingga akhirnya sebuah perusahaan harus memecah pasar

Supaya menjadi beberapa bagian yang mencerminkan kelompok selera serta keinginan di antara pelanggan mereka.

Mass Marketing

Mass marketing atau pemasaran massal adalah usaha promosi produk dengan menargetkan pasar massal.

Arti dari pasar massal yaitu pasar cukup luas dengan kebutuhan semua konsumen hampir sama.

Pastinya masyarakat tidak asing dengan pasar ini.

Baca Juga : Komunikasi Pemasaran Terpadu: Strategi dan Contoh

Contoh Pemasaran Massal

Contoh Pemasaran Massal

Perusahaan memandang konsumen di pasar mempunyai kebutuhan sama.

Karena itu, di pasar banyak penjual menawarkan produk sama dengan harga yang sama juga.

Agar mudah dipahami berikut contoh mass marketing. 

Perusahaan IndoFood mengeluarkan produk bernama Indomie.

Target konsumen tidak dibeda-bedakan berdasarkan latar belakangnya.

Harga juga sangat terjangkau sehingga semua kalangan masyarakat dapat membelinya. 

Artinya produk dijual menggunakan strategi pemasaran massal bersifat umum.

Sasaran konsumen juga umum, meskipun begitu juga ada dijual minuman dan makanan lainnya.

Produk dibutuhkan cukup banyak sehingga perusahaan memproduksi menggunakan bantuan mesin. 

Baca Juga : Integrated Marketing Communications : Pengertian, Strategi dan Contoh

Keuntungan Pemasaran Massal

Keuntungan Pemasaran Massal

Tujuan perusahaan menghasilkan produk, harga hingga penyebaran produk sama untuk menjangkau semua masyarakat di pasar.

Struktur biaya diusahakan lebih rendah dibandingkan pesaing.

Perusahaan tidak fokus pada segmentasi, dengan tujuan mendapatkan keuntungan pemasaran massal berikut ini.

1. Hemat Biaya 

Perusahaan biasanya hanya memerlukan satu pendekatan dalam memasarkan produk.

Misalnya hanya menggunakan media massa untuk mengenalkan produk kepada masyarakat.

Hal ini jelas menghabiskan sedikit modal dibandingkan banyak promosi offline. 

Alasan digunakan satu pendekatan karena target konsumen disasar cenderung memiliki kesamaan.

Tim pemasaran tidak kebingungan dan repot untuk membuat rencana pemasaran lainnya.

Misalnya, sekarang produsen promosi menggunakan media Facebook atau video, ke depannya juga masih melakukan cara yang sama. 

2. Peluang Terjual Tinggi

Seperti disebutkan di atas, mass marketing tidak melakukan segmentasi konsumen.

Karena itu, antara konsumen satu dengan lainnya dianggap mempunyai kebutuhan dan minat yang sama.

Banyaknya sasaran konsumen inilah berpeluang besar meningkatkan penjualan. 

Lihatlah di sekitar Anda, pasti Indomie disukai oleh semua kalangan.

Tidak perlu sibuk memikirkan cara promosi bervariasi, karena Indomie tetap laku sendiri.

Konsumen pecinta Indomie suka dengan rasa khasnya sehingga volume penjualan pun meningkat. 

Baca Juga : Sales Marketing: 3 Tugas, Gaji dan Job Description

3. Banyak Konsumen Potensial

Saat pergi ke pasar misalnya pagi hari, banyak sekali ibu-ibu membeli sayur.

Bahkan penjual sayur tidak hanya satu orang. Hal ini karena hampir semua orang menyukai sayur, begitu juga diperkirakan oleh perusahaan saat mengeluarkan produknya. 

Perusahaan lebih fokus pada kebutuhan konsumen setiap hari, minggu dan bulan.

Jumlah konsumen banyak, tingkat kebutuhan juga tidak jauh berbeda. Hal ini memudahkan produsen mendapatkan pelanggan. 

4. Jauh dari Perubahan Selera 

Biasanya produk makanan tertentu sering kali membuat konsumen tidak berselera lagi setelah beberapa kali membelinya.

Sementara itu, pemasaran massal diterapkan pada produk dimana konsumen selalu menggunakannya setiap hari atau setiap minggu. 

Penentuan jenis produk disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Produk yang ditawarkan oleh sejumlah penjual pun hampir sama. Akibatnya, proses jual beli tidak terlalu berpengaruh dengan perubahan selera di lingkungan masyarakat. 

Baca Juga : Tujuan Manajemen Pemasaran Dan Konsep

5. Meningkat Jumlah Keuntungan 

Pemasaran massal tidak menggunakan segmentasi, maka produk disediakan yang relatif umum.

Target pasar lebih luas, sehingga peluang produk terjual lebih banyak.

Semakin meningkat jumlah barang laku maka keuntungan juga semakin bertambah. 

Apalagi produsen menghasilkan produk mengutamakan kualitas dan harga.

Tentu lebih mudah menarik perhatian konsumen agar tidak beralih ke pesaing.

Sumber daya yang efektif memungkinkan produksi  barang berkualitas.

Fokus Pemasaran Massal 

Pemasaran massal berfokus pada proses produksi secara massal, promosi massal hingga penyebaran produk massal.

Bertujuan untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin.

Produksi massal artinya produk dihasilkan dalam jumlah banyak. 

Promosi massal merupakan cara memasarkan produk ke banyak orang dengan isi atau pesan sama.

Berfungsi membuat target konsumen sadar, mengenal dan yakin tentang produk selanjutnya berminat melakukan pembelian.

Bentuk promosi massal biasanya berupa iklan, pameran, promosi di koran hingga televisi.

Distribusi massal dilakukan dengan cepat sebab produk diproduksi dalam jumlah banyak.

Produk tersebut digunakan, dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh konsumen secara terus menerus.

Karena itu, jika distribusi terhambat maka konsumen kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Baca Juga : Pekerjaan Marketing: Executive, Communication dan Contoh

Itulah penjelasan tentang mass marketing di bisnisman, Yang mana simpelnya proses pemasaran secara massal tanpa membeda-bedakan konsumen.

Perusahaan biasanya menggunakan mesin canggih guna menunjang proses produksi hingga packingan. 

Biznis an

berpengalaman dengan latar belakang yang kuat dalam strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, dan pengembangan usaha kecil hingga menengah. Dengan lebih dari [jumlah tahun] tahun pengalaman dalam berbagai industri, Biznis an telah membantu banyak perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis mereka melalui pendekatan yang inovatif dan berfokus pada hasil.

Bagikan:

Tags: