Social marketing biasanya tidak berhubungan dengan sebuah keuntungan yang didapatkan, Yang mana strategi ini bersifat non komersial, Konsepnya berbentuk teknik pemasaran dan komunikasi sehingga untuk pelaksanaanya akan mempertimbangkan perihal produk, price, place dan promotion,
Biasanya Seringkali dijumpai segelintir orang yang berpendapat bahwa social marketing adalah salah satu
Metode pemasaran dengan menggunakan media digital, dikenal sebagai social media marketing. Faktanya, kedua metode tersebut tidaklah sama.
Definisi Social Marketing
Social marketing adalah suatu metode atau teknik dalam aktivitas pemasaran yang tujuannya ialah mengedukasi target pasarnya
Serta membantu mereka dalam menyelesaikan beberapa masalah sosial. Biasanya, beberapa perusahaan yang menerapkan ini tidak berfokus pada tujuan komersilnya.
Dengan kata lain, konsep pemasaran dengan metode social media marketing bertujuan bermaksud untuk memotivasi target audiensnya
Agar melakukan perubahan perilakunya yang mana juga akan memberikan manfaat bagi kepentingan pasar serta bisnis atau usaha.
Baca Juga : Public Relationship Marketing: Pengertian, Contoh dan Tugas
Teori Social Marketing
Pada dasarnya, teori social marketing merupakan suatu integrasi dari berbagai teori dengan fokus mengenai cara dalam menyampaikan atau mempromosikan beragam informasi penting secara menyeluruh.
Seperti pembahasan kali ini yang akan menyajikan beberapa teori dasar dalam pemasaran sosial.
1. Stage of Change Theory (SOC)
Stage of Change Theory atau SOC merupakan posisi dimana setiap individu yang mempunyai perilaku
Atau kebiasaan tertentu memiliki keinginan untuk mengubah peringai buruk mereka agar menjadi lebih baik.
Salah satu contoh dari Stage of Change sendiri yaitu, seorang laki-laki yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi rokok dan alkohol sehingga mereka kecanduan akan hal tersebut.
Nah, individu ini memiliki keinginan untuk mengubah perilaku buruk itu supaya bisa memperbaiki kehidupannya.
2. Social Cognitive Theory (SCT)
Social Cognitive Theory (SCT) merupakan teori yang menempatkan gagasan utama terhadap sebagian pembelajaran setiap individu terjadi dalam suatu lingkungan sosial.
Hal ini biasanya dilakukan dengan mengamati perilaku individu dalam usaha memperoleh pengetahuan, dan sebagainya.
Selain itu, Social Cognitive Theory (SCT) biasanya berisi beragam faktor yang dapat mempengaruhi pola pikir manusia.
Antara lain, mencakup perilaku setiap individu, aturan, beragam keterampilan, kepercayaan atau keyakinan, hingga berbagai sikap manusia.
Baca Juga : Administrasi Marketing: 5 Tugas, Gaji dan Jobdesk
3. Social Exchange Theory (SET)
Social Exchange Theory (SET) adalah metode dalam upaya atau usaha seseorang yang mencoba untuk memusatkan perhatian pada dinamika hubungan,
Mencakup cara terbentuknya sebuah relasi, serta usaha mereka dalam menjaganya.
Nah, pada teori ini para marketer membantu mengarahkan setiap individu yang mempunyai perilaku buruk,
Akan tetapi sedang mengusahakan untuk memulihkan mereka supaya memiliki karakter yang lebih baik.
Tujuan Social Marketing
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tentunya dalam pelaksanaan suatu aktivitas pemasaran pasti ada sesuatu yang mereka capai.
Hal ini biasanya ditetapkan guna mengoptimalkan atau memaksimalkan usaha memasarkan suatu jasa.
Sedangkan, untuk tujuan diaplikasikan social marketing ialah tidak terlalu dalam menghasilkan keuntungan,
Namun mencapai kesuksesan sosial dengan membantu beberapa individu dalam mengubah perilaku buruk milik mereka.
Menurut Hestanto, beliau menyatakan bahwa tujuan pengiklanan social marketing,
Seperti penghimbauan setiap individu dalam mengurangi perilaku konsumtif sebagai perokok.
Pada dasarnya, hal ini dilakukan guna membantu pengurangan resiko penyakit yang disebabkan oleh rokok.
Baca Juga :
Contoh Social Marketing
Setelah membahas definisi, teori dasar, serta tujuan penerapan social marketing, sudah pasti kalian bisa memahami hal ini dengan baik.
Kali ini, kami akan menyediakan beberapa contoh usaha pemasaran sosial yang berguna dalam mengubah perilaku kehidupan setiap individu.
Salah satunya ialah membuat kampanye untuk menjaga pola hidup sehat yang bisa dimulai dengan mengatur meal patterns
Dimana setiap individu yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, akan diarahkan agar lebih sering memakan berbagai makanan sehat.
Seperti contoh, selalu menyediakan makanan yang mengandung serat, vitamin, serta protein guna membantu menjaga metabolisme tubuh agar tetap sehat.
Dan juga, mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan lemak jahat dan karbohidrat tinggi. Semacam pizza, burger, french fries, dan sebagainya.
Kurang lebih itulah penjelasan singkat mengenai pengertian social marketing yang tidak terlalu difokuskan untuk memasarkan suatu produk, namun memperbaiki perilaku buruk. Disertai dengan beberapa teori dasar dan contoh penerapan pemasaran sosial di sekitar anda.